Selasa, 29 September 2009

TENTANG PEMIMPIN MAHSISWA

Kepengurusan Senat Mahasiswa FEUI (SM-FEUI) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) tidak lama lagi akan segera berakhir. Hiruk pikuk “kompetisi politik” yang terjadi di fakultas kita tercinta, Fakultas ekonomi Universitas Indonesia, semakin hangat dari hari ke hari. Meskipun mengalami penurunan jumlah kandidat yang berpartisipasi dalam acara ini, dengan 2 orang CKSM (Calon Ketua Senat Mahasiswa) dan 9 orang CBPM (Calon Badan Perwakilan Mahasiswa), disisi lain PEMILU FEUI tahun ini dirasakan lebih meriah dan semarak dengan parameter banyaknya mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam setiap kampanye yang diadakan oleh panitia PEMILU.
Namun, ketika kita mau sedikit bepikir kritis kitapun bertanya-tanya untuk apa para kandidat dan panitia PEMILU bersikeras untuk “bersibuk-ria” mengalokasikan tidak sedikit waktu dan uangnya untuk event tahunan seperti ini. Mungkin banyak orang yang belum mengetahuinya, tapi yang saya tahu jawabannya cukup sederhana, yakni ingin membuat organisasi kemahasiswaan di FEUI menjadi semakin baik dari tahun ke tahun dimana keberadaan kita dalam organisasi tersebut dapat memberikan manfaat untuk orang lain dan lingkungan di sekitar kita dan juga tentunya ingin membuktikan kepada masyarakat Indonesia bahwa mahasiswa FEUI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pencipataan peradaban dunia.

Akan terlalu utopis dan inkonsisten ketika kita bicara tentang penciptaan peradaban dunia tetapi di lain pihak negara kita sendiri, Indonesia, masih belum lepas dari kesengsaraan menahun lagi kronis yang sulit untuk diobati. Kita dapat melihat realita yang sekarang berkembang di Negara ini mulai dari kemiskinan, kebodohan, pembangunan yang tidak merata, sampai kepada imperialisme gaya baru yang tetap menjadikan rakyat Indonesaia tidak dapat menadi “raja” di negerinya sendiri. Sekarang siapa yang dapat kita kambing-hitamkan, Apakah pemimpin dan politikus bangsa ini yang hanya mementingkan golongannya saja Ataukah para orang cerdas di Negara ini yang hanya berorientasi untuk menjadi “buruh berdasi” di Multinational Corporation. Yang pasti, waktu kita akan terbuang percuma ketika kita mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Seharusnya yang harus kita tanyakan kepada diri kita sendiri adalah apakah kita sudah menjadi figur manusia yang bermanfaat bagi orang lain ataukah jangan-jangan kita sendiri yang menjadi peghambat kemajuan bangsa yang dicitakan, menjadi bangsa yang beradab (civil society).

Kehidupan berpolitik di Fakultas Ekonomi UI adalah miniatur dari gegap-gempitanya kehidupan politik nasional Negara ini, meskipun dalam kehidupan berpolitik mahasiswa kita masih “dilindungi” oleh semangat idealisme yang tidak mudah terkotori oleh hal-hal pragmatis seperti uang dan jabatan. Dari sinilah langkah awal untuk menuju sebuah bangsa yang beradab dimulai. Di fakultas inilah para mahasiswa, yang notabene akan menjadi pemimpin bangsa kelak, diberi kesempatan untuk mengejawantahkan idealisme yang dimilikinya untuk membangun sebuah kehidupan fakultas yang lebih baik terlebih dahulu sebelum menggapai Indonesia yang lebih beradab.Dalam pembahasan kali ini saya akan mencoba lebih mengkhususkan tentang karakteristik ideal seorang pemimpin publik yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Saya yakin, setiap manusia ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin, setidaknya untuk dirinya sendiri. Dalam PEMILU FEUI, sudah pasti setiap kandidat yang mencalonkan diri untuk menjdi KSM (Ketua Senat Mahasiswa) ataupun anggota BPM harus diposisikan sebagai seorang calon pemimpin mahasiswa. Seperti sudah saya singgung sebelumnya bahwa Fakultas Ekonomi UI tak ubah layaknya miniatur negara kita dimana setiap fungsi kenegaraan diimplementasikan dalam ruang lingkup yang lebih kecil dan kompleksitas yang lebih rendah, meskipun memiliki substansi yang hampir sama. Proses kepemimpinan sebuah bangsa seharusnya dimulai saat ini, dalam ruang lingkup yang tidak begitu luas, di Fakultas terbaik yang menyandang nama bangsa.
Karakteristik yang pertama adalah cerdas. Cerdas disini sama sekali tidak diidentikan dengan kemampuan seseorang yang memiliki kapabilitas intelektual tinggi sehingga memliki indeks prestasi yang baik, terlebih lagi cerdas tidak diidentikan kepada sikap hidup menyendiri dan hanya bergaul pada ruang pasif dengan buku dan jurnal di perpustakaan. Cerdas disini didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat menyeimbangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang dimilikinya sehingga dapat menyatu dengan lingkungan dimana ia tinggal sehingga keberadaanya dapat bermanfaat bagi orang lain. Cerdas disini juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat menganalisa dan mengidentifikasi setiap aspek yang ada di dalam diri dan lingkungannya sehingga ia dapat merancang segala sesuatu sesuai keinginan yang dicitakan. Dalam konteks inipula kita bicara mengenai sosok pemimpin yang mimiliki visi yang jelas sehingga ia tahu akan arah perjuangan dan pengabdian yang dilakukannnya nanti.

Definisi lain menyebutkan bahwa seseorang yang cerdas adalah figur manusia yang dapat mengendalikan keadaan, bukan dikendalikan oleh keadaan. Dimanapun kita berada, perubahan pasti menjadi suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakan. Kita tidak dapat lari dari perubahan, yang dapat kita lakukan hanya beradaptsi dengan peradaban tersebut dengan tetap mempertahankan substansi. Kondisi yang berubah dan terus berubah tentunya juga akan terjadi di FEUI, baik dari segi peraturan yang ada, beban akademis, iklim organisasi kemahasiswaan ataupun hal lainnya yang bersinggungan langsung dengan kehidupan kemahasiswaan. Seorang pemimpin yang cerdas haruslah dapat mengendalikan setiap perubahan yang ada dengan terus berpikir secara inovatif dan bergerak secara progresif sehingga tetap dapat mempertahankan substansi atas kondisi yang telah berubah tersebut.

Karakteristik selanjutnya adalah ikhlas. Ikhlas disini didefinisikan sebagai sikap yang berorientasi hanya untuk mendapatkan Ridha Alloh dalam melakukan segala sesuatu. Saya percaya bahwa paradigma (konsep berpikir) akan berbanding lurus kepada motivasi dan motivasi inilah yang akan berdampak langsung kepada tindakan. Dalam konteks ini, seseorang yang melakukan segala sesuatunya dengan ikhlas maka ia akan mempersembahkan yang terbaik yang dapat ia perbuat untuk Tuhannya tanpa mengharapkan pujian dan insentif dari orang lain. Dengan sikap inilah maka seseorang akan terus akan memperbaharui semangatnya yang hampir pudar, terus mengevaluasi setiap tindak tanduknya, dan setidaknya dengan sikap ikhlas inilah seseorang dapat terhindar dari rasa kecewa yang cenderung subjektif.

Karakteristik yang terakhir adalah berani. Berani dapat didefinisikan dengan berbagai macam hal. Akan tetapi yang saya maksud dengan berani disini adalah sikap konsisten akan setiap prinsip yang dimiliki serta keinginan untuk selalu berfikir dan bertindak progresif (maju) dalam keadaan apapun. Sebagai contoh kita tahu bahwa dalam setiap organisasi, terlebih lagi organisasi politik, akan banyak sekali perbedaan yang akan ditemui mulai dari perbedaan orientasi politik sampai kepada perbedaan kepentingan yang biasanya menjadi sumber konflik. Saat inilah sikap berani memiliki peran yang besar dalam setiap pengambilan keputusan diantara banyaknya perbadaan kepentingan dan orientasi politik yang ada. Sikap beranipun tidak dapat berdiri sendiri. Sikap berani harus disertai dengan kejujuran hati dan objektifitas sehingga keputusan yang diambil ataupun tindakan yang dilakukan menjadi suatu hal terbaik, meskipun kita tahu bahwa tidak ada keputusan dan tindakan yang dapat memuaskan semua pihak.

Beberapa hari kedepan, pelaksanaan pesta demokrasi di Fakultas ini akan berakhir. Terlepas dari siapapun yang nantinya terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa FEUI dan anggota Badan Perwakilan Mahasiswa FEUI, tentunya kita semua sebagai mahasiswa FEUI menginginkan kondisi ke-fakultas-an – khususnya yang berkaitan dengan organisasi dan kegiatan kemahasiswaan – yang lebih baik dari periode sebelumnya, karena disinilah perubahan itu dimulai dan idealisme itu ditempa…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar